LEBAK, bantensatu.co.id – Silahturahmi dan Diskusi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kab. Lebak dengan para nelayan se – Kab. Lebak untuk mengingatkan pentingnya menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan.
“dimasa pandemi covid -19 saat ini, saya mengajak saudara – saudara sesama nelayan untuk selalu kompak dan menjalin tali ikatan silaturahmi yang baik dengan pemerintah untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan di laut kuta,” kata Nurman, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kab. Lebak saat melakukan pertemuan dengan para Nelayan Binuangeun, di Warung Makan lesehan Nelayan.
Dalam diskusi yang penuh guyub dan rasa kekeluargaan ini, juga membahas tentang bagaimana meningkatkan perekonomian nelayan di masa sulit akibat pandemi covid-19.
“laut adalah anugrah Allah SWT yang menjadi ladang kita mencari nafkah, mari kita manfaatkan anugrah yang besar ini untuk meningkatkan kesejahteraan kita sesama nelayan, ayo kita jaga laut kita ini dengan segenap jiwa yang penuh dengan tanggungjawab,” ujar Nurman yang di sambut tepuk tangan oleh para nelayan peserta diskusi.
Nurman menegaskan, pentingnya membangun hubungan antara penegak hukum, HNSI dan para Nelayan yang harus terjalin dengan baik dan kondusif, membangun tali silaturahmi antara lembaga hukum adalah suatu kewajiban untuk mendukung stabilitas keamanan di wilayah perairan laut Banten selatan.
“Kita harus saling memberikan dukungan satu sama lainnya, apalagi jika sudah berbicara terkait dengan program dari pemerintah pusat sampai daerah untuk kepentingan para nelayan dan masyarakat pesisir. Disinilah kita harus selalu bisa bersinergi agar semua program dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah di rencanakan,” imbuhnya.
Nurman juga mengatakan bahwa, HNSI Kab. Lebak siap mendukung kebijakan pemerintah dan siap menjaga kondusifitas Kamtibmas di Kab. Lebak. Dalam kesempata itu Nurman juga memohon kepada aparat penegak hukum, untuk tidak asal main tangkap, karena yang menjadi korban penangkapan adalah para nelayan kecil sedangkan untuk pengepul benih – bening Lobster sampai sat ini belum ada yang tertangkap
“kami meminta agar pihak Dinas Kelautan dapat memfasilitasi hasil tangkapan nelayan khususnya benih bening Lobster agar dapat di jual sesuai dengan aturan yang berlaku,” tuturnya.
Nurman juga mengutarakan kegelisahannya, apabila para nelayan benih bening Lobster di Stop atau di larang, akan berdampak pada perekonomian khususnya para nelayan benih bening Lobster karena, merupakan mata pencaharian utama untuk menghidupi keluarga.
“sebagai induk organisasi nelayan, HNSI memohon kepada pemerintah agar jangan melarang nelayan untuk mengambil benih bening Lobster, asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku,” pungkasnya.
Hal senada juga dikatakan Ustad Samsudin, tokoh Masyarakat Nelayan Lebak, Ustad Samsudin menyambut baik keinginan dari para nelayan yang tergabung dalam organisasi HNSI, supaya bisa mengambil benih bening Lobster untuk di perjual belikan, tapi harus dengan aturan yang jelas.
” benih bening Lobster itu kan kekayaan laut kita, untuk keberlangsungan hidup nelayan bolehlah di ambil untuk dijual tapi dengan syarat dan aturan yang harus di patuhi,” kata Ustad Samsudin, tokoh masyarakat Nelayan Lebak. (red)