Ledakan Dan Bau Menyengat Resahkan Warga Kampung Ajeg Dan Kampung Kareo Kukun

SERANG, bantensatu.co.id – Bunyi ledakan seperti dentuman dinamit dan bau menyengat seperti bau karet ban yang terbakar di keluhkan warga Kampung Ajeg Desa Cikande dan Kampung Kareo Kukun Desa Kareo. Ledakan dan bau menyengat yang membuat pernapasan seperti tercekat itu di duga berasal dari aktifitas PT Datong Lightway Internasional (DLI) di Jalan Raya Cikande – Rangkasbitung no 16 KM 4,5 Desa Kareo, Kecamatan Jawilan, Serang – Banten.

Menurut penuturan warga dua Desa yang hampir setiap hari seperti di paksa untuk bersahabat dengan bunyi ledakan seperti dinamit dan bau menyengat itu mengakui bahwa, bunyi ledakan dan bau menyengat itu terjadi sejak PT DLI mulai beroperasi sekitar beberapa bulan yang lalu.

“sebelum pabrik itu beroperasi, kami tidak pernah mendengar ledakan dan bau menyengat seperti bau ban terbakar itu,” kata H Rumasan, salah seorang warga Kampung Ajeg yang rumahnya hanya berjarak sekitar 200 Meter dari PT DLI, kepada awak media.

H Rumasan mengatakan, pada dasarnya, warga tidak pernah mempermasalahkan perusahaan itu mau produksi apa saja, asalkan memperhatikan ketentraman dan kesehatan warga.

“kesehatan itu mahal, kami tidak mau, kalau warga kami harus mengalami sesak dan susah bernafas karena bau yang di timbulkan oleh perusahaan itu. mau produksi apa tah itu perusahaan, silahkan, tapi jaga juga dong kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Persoalan ledakan dan bau ini kata H Rumasan, sudah bukan rahasia umum lagi di tengah masyarakat, bahkan sesepuh Kampung Ajeg sudah bermusyawarah dan mengumpulkan tanda tangan warga yang merasa keberatan dengan bunyi ledakan dan bau yang di duga berasal dari PT DLI.

“kami berharap pihak perusahaan bisa mendengar keluhan dari warga, kami ingin sehat dan menghirup udara tanpa bau seperti bau ban terbakar itu, kesehatan warga lebih penting dari pada sekoper uang, jadi jangan coba-coba dan berharap warga mau di tutup pakai duit,” pungkasnya.

Hal senada juga di katakan oleh warga yang lain, yang sehari-hari berjualan kacang rebus tepat di pinggir pagar PT DLI, setiap hari minimal 3 sampai 4 kali terdengar bunyi dentuman keras dari dalam pabrik.

“dentuman nya keras seperti bunyi dinamit yang meledakkan batu-batu besar di gunung, itu terjadi sekitar 3 sampai 4 kali sehari,” kata bapak penjual kacang yang tidak mau menyebutkan namanya.

Fikih, salah seorang perangkat Desa Kareo ketika di konfirmasi mengakui bahwa, masyarakat Kampung Ajeg dan Kampung Kareo Kukun sudah mengajukan keberatan atas bau yang di timbulkan oleh PT DLI ke kantor Desa.

“saat itu, kebetulan saya yang menerima kedatangan warga, karena pak Santibi, Kepala Desa Kareo sedang sakit. Warga meminta agar Kepala Desa memfasilitasi keluhan warga terhadap perusahaan dan keluhan itu langsung di respon oleh pak Kades,” kata Fikih kepada awak media di kantor Desa Kareo.

Fikih juga mengakui, hingga saat ini belum mengetahui apa tindakan yang sudah di lakukan oleh Kepala Desa kareo untuk merespon keluhan warga Kampung Ajeg dan Kampung Kareo Kukun.

“sejauh ini saya belum tahu, apa langkah-langkah yang di lakukan Pak Kades, karena beliau yang langsung turun ke warga,” tandas Fikih.

Sementara itu H Rusjani, salah seorang kepercayaan dari PT DLI ketika di hubungi melalui telepon selulernya mengatakan, belum bisa memberikan keterangan karena masih berada di luar kantor.

“saya lagi di Rangkasbitung, nanti kita jadwal ulang lagi pertemuannya,”kata H Rusjani melalui telepon selulernya.

Pantauan wartawan di lokasi PT DLI mengatakan, perusahaan ini terlihat sepi hanya ada dua orang petugas keamanan (Satpam) terlihat di pos. Di halaman parkir terlihat sekitar 4 unit mobil pribadi, tidak ada terdengar bunyi mesin ataupun ledakan seperti pengakuan warga. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *