Siswa Sekolah MA. Daarul Ulum Panyaungan dan SMA N 1 Panggarangan Kompak Bersihkan Pantai Cimandiri Laut

LEBAK, bantensatu.co.id – Puluhan siswa-siswi di Lebak Selatan yang berasal dari sekolah MA. Daarul Ulum Panyaungan – Cihara dan SMAN 1 Panggarangan, kompak mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai di sepadan Pantai Cimandiri Laut, Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Lebak, Banten, Rabu, 8 Juni 2022.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas Peduli Pantai dan Laut Banten Selatan ini, dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Laut Sedunia.

Dari pantauan lapangan, kegiatan yang diikuti dari berbagai lembaga seperti Yayasan Pemuda Peduli dari Sosial Travel Bandung yang juga dihadiri oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten, Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Pokdarwis Kabupaten Lebak, hingga pemerintahan tingkat kecamatan dan desa pun turut serta melakukan penanaman pohon mangrove, serta sosialisasi dampak sampah plastik terhadap lingkungan.

Sebelumnya, kegiatan ini dubuka langsung oleh Kasi Pengawasan Cabang Lingkungan Hidup dan Kehutanan wilayah Lebak – Tangerang mewakili Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, Yanyan.

Dalam kesempatan itu, Yanyan mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi yang setingi-tingginya kepada Komunitas Peduli Pantai dan Laut Banten Selatan serta mendukung kegiatan tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan bersih-bersih pantai ini untuk terus dilakukan dalam upaya menjaga lingkungan dan kelestarian serta kebersihan pantai dapat terjaga dengan baik,” ujar Yanyan dalam sambutannya.

Sementara itu, ketua penyelenggara sekaligus Ketua Komunitas Peduli Pantai dan Laut Banten Selatan, Irfan Budiono mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melakukan pencegahan abrasi yang terjadi di Pantai Cimandiri Laut.

“Saya berharap beberapa instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang tersebut untuk bekerjasama melakukan upaya pencegahan abrasi yang terus terjadi,” ungkap mahasiswa Perikanan Untirta Banten itu.

Tak hanya itu, Irfan juga menegaskan, bahwa kegiatan pencegahan ini tidak hanya sampai di sini, tetapi akan terus dilakukan secara kontinyu ke depannya agar abrasi itu dapat di cegah sejak dini.

Meski demikian, aktivis lingkungan itu merekomendasikan kepada pemerintah untuk segera dilakukan pemasangan pemecah gelombang. Sebab menurutnya, dikhawartirkan apabila gelombang tinggi datang abrasi akan semakin parah.

“Saat ini abrasi yang terjadi kurang lebih hanya 3-4 meter dari pemukiman penduduk. Untuk itu, saya merekomendasikan kawasan tersebut harus dijadikan kawasan konservasi,” tegasnya.

Sekedar informasi, kegiatan ini didukung oleh Langit Biru Digital Printing Bayah, Polsek Panggarangan, Pupuk Organik Gramofert, Yayasan Pemuda Peduli, SRZ, Pemdes Situregen, dan Ikatan Keluarga Alumni Madrasah Aliyah Daarul Ulum (IKA-MADU). (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *