PANDEGLANG, bantensatu.co.id – DPP-Forum Keadilan Masyarakat Banten (FKMB) meminta Polda Banten membentuk tim, untuk menyelidiki dugaan penyelewengan anggaran pada pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan wilayah Pandeglang yang setiap tahun di gelontorkan dari APBD Provinsi Banten.
“salah satu contoh pemeliharaan jalan dan jembatan yang sudah kita lakukan investigasi kelapangan adalah pemeliharaan jalan dan jembatan Sobang – Tela, yang menurut kami belum tersentuh pemeliharaan dari tahun 2020 hingga 2021, pada hal anggarannya ada,” kata Iwan Setiawan, ketua umum DPP-FKMB, melalui voice note yang diterima bantensatu.co.id.
Kata Iwan Setiawan, kondisi jalan Sobang – Tela sangat memprihatinkan bahkan, ada jalan yang terbelah kurang lebih sepanjang 2 meter, sisi kanan dan kiri jalan banyak di tumbuhi rumput.
“pada hal setiap tahun pemerintah Provinsi Banten melalui PUPR menyediakan anggaran untuk pemeliharaan jalan dan jembatan tersebut, yang menjadi pertanyaan, kemanakah anggaran itu. Kami menduga ada anggaran yang bocor sehingga layak untuk diselidiki oleh aparat hukum,” ungkapnya.
Iwan Setiawan juga mengatakan bahwa, tim investigasi yang di bentuk oleh DPP-FKMB juga menemukan dugaan penyelewengan di pemeliharaan jalan jembatan Munjul – Cikeusik, jalannya sudah banyak yang berlobang dan jembatannya nyaris ambruk.
“jadi sangat wajar lembaga kami menduga bahwa ada penyelewengan anggaran di pemeliharaan jalan yang di duga di lakukan oknum-oknum pejabat di UPT pemeliharaan Jalan dan jembatan wilayah Pandeglang,” ujar Iwan Setiawan.
Data yang di peroleh bantensatu.co.id menyebutkan, anggaran untuk pemeliharaan jalan dan jembatan Cisekeut – Sobang – Tela pada tahun 2021 sebesar Rp 1.338.480.650, panjang jalan yang di pelihara 12,35 km, tingkat kerusakan jalan sekitar 3%.
Untuk pemeliharaan jalan dan jembatan Munjul – Cikaludan – Cikeusik tahun 2021 sebesar Rp 1.723.226.1000, panjang jalan yang di pelihara 15,9 km dengan tingkat kerusakan sekitar 3%.
Ketika hal ini akan di konfirmasi kepada kepala UPT pemeliharaan jalan dan jembatan wilayah Pandeglang, Agus Mufariq, tidak berhasil, bahkan beberapa kali di hubungi melalui telepon selulernya tetap tidak ada respon. (red)