KOTA SERANG, bantensatu.co.id – Memasuki areal parkiran Pos 2 Kawasan Baduy Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Lebak pada Selasa (17/08) sekitar pukul 13.00 Wib, mata Kabidhumas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menatap tajam untuk mengenali seseorang yang akan menemani rombongan ke Kampung Baduy di Cikeusik.
Tidak lama menunggu, rombongan Kabid humas Polda Banten didatangi oleh seorang laki-laki perawakan tinggi berusia 50-an tahun, bernama Jaro Saija.
Nama Jaro Saija tiba-tiba menjadi terkenal dan dipublikasi meluas di beragam media termasuk media sosial pasca Presiden Jokowi memakai baju adat Suku Baduy dalam Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2021 pada Senin (16/08) lalu.
Jaro Saija-lah yang mempersiapkan baju tersebut beberapa hari sebelum digunakan Presiden Jokowi. Juga dalam beberapa pemberitaan, Presiden Jokowi tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Jaro Saija yang telah mempersiapkan baju adat tersebut.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Jaro Saija, Ketua Adat Masyarakat Baduy yang telah menyiapkan baju adat ini. Terima kasih,” kata Jokowi seperti dikutip dari media suara.com.
Hal inilah yang ternyata memotivasi Kabidhumas Polda Banten untuk rela meluangkan waktu 4 jam perjalanan demi bertemu dengan sang jaro.
“Jaro Saija telah memotivasi Kabid Humas Polda Banten untuk bertemu dan mengenal lebih dalam sosok yang menjadi profil tidak hanya bagi masyarakat adat Baduy namun juga secara nasional,” kata AKBP Shinto Silitonga.
Pasca bertemu di lapangan parkir, Kabidhumas Polda Banten langsung memperkenalkan diri dan keluarga yang dibawa serta kepada Jaro Saija.
“Kami datang tidak sendiri, namun bersama keluarga bahkan orangtua kami yang secara khusus juga ingin melihat keseharian dan kesederhanaan masyarakat adat Baduy terutama suku dalam,” kata Shinto Silitonga.
Jaro Saija yang saat itu ditemani oleh Kang Opek, warga Ciboleger yang kerap bersama Jaro Saija, tampak bersemangat dan bersedia mendampingi rombongan untuk berjalan ke Kampung Baduy di Cikeusik yang membutuhkan perjalanan lebih dari 1 jam dengan berjalan kaki.
Mengawali perjalanan, Jaro Saija menceritakan bahwa masyarakat adat Baduy terdiri dari Baduy Luar dan Baduy Dalam, yang dapat secara jelas dibedakan dari pakaian yang digunakan.
“Baduy Luar menggunakan telekung berwarna biru tua, baju komprang dominan hitam dan celana selutut sedangkan Baduy Dalam gunakan ikat kepala putih, baju pangsi putih dan kain tenun seperti sarung dengan tinggi selutut,” jelas Jaro Saija.
Setelah 25 menit perjalanan, Jaro Saija kemudian memasangkan koncer atau roma biru tua kepada Kabidhumas Polda Banten dan menghimbau rombongan untuk tidak lagi mengambil foto dalam perjalanan lanjutan ke Kampung Baduy Cikesik.
Dalam sturuktur pranata sosial masyarakat adat Suku Baduy, Jaro Saija dikenal sebagai Kepala Desa Kanekes, yang bertugas menjadi representasi Suku Baduy ke instansi pemerintah, badan usaha dan organisasi lainnya.
“Jika ada permasalahan yang perlu dikomunikasikan ke pihak luar, Jaro Saija-lah yang ditunjuk untuk menyampaikan itu kepada sasaran sebagai perwakilan dari masyarakat adat Suku Baduy,” jelas Kang Opek yang mendampingi rombongan Kabidhumas dalam perjalanan tersebut.
Jaro Saija juga mengungkapkan rasa bangga kepada Presiden Jokowi yang telah mengenakan pakaian adat Suku Baduy dalam acara kenegaraan dan apresiasi kepada Polda Banten yang telah memiliki inisiatif untuk meliput tentang dirinya dan Suku Baduy.
“Kami sangat bangga melihat Bapak Presiden memakai baju adat Suku Baduy pada acara kenegaraan jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia dan mengapresiasi inisiatif Polda Banten untuk mengangkat pemberitaan positif tentang Suku Baduy dan berterimakasih atas kinerja Polda Banten yang telah menjaga kondisi aman, tentram dan sejahtera di Banten,’kata Jaro Saija.
Pada bagian akhir perjalanan, Kabidhumas menyampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan Jaro Saija menemani rombongan dari awal hingga akhir kegiatan.
“Hari ini kami sangat berbahagia sekali karena kami dapat bertemu langsung dengan Jaro Saija, beliau adalah orang yanhg mempersiapkan baju masyarakat adat Suku Baduy kepada Bapak Presiden RI pada saat Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR-RI. Semoga Jaro Saija tetap sehat dan senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Akbp Shinto Silitonga. (red)