KOTA SERANG, bantensatu.co.id – Informasi terkait pemberian Ekstra puding (makanan tambahan gizi) untuk tenaga kerja sukarela (TKS), Office boy (OB) dan satpam di unit pelaksana teknis dinas (UPTD) laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) provinsi Banten, tahun anggaran 2020/2021 terkesan ditutupi.
Pasca pengalihan pemberian bantuan ekstra puding dari penyediaan langsung barang (makanan ekstra puding) ke sistem tunai transfer ke rekening masing – masing, ditengarai ada perbedaan nilai uang yang di terima.
Sebelum sistem transfer, penerima ekstra puding mendapatkan makanan penambah gizi berupa makanan seperti, susu, roti dan makanan penambah gizi lainnya, yang kalau di rupiahkan berada di kisaran Rp 400.000 per bulan. Sementara saat penerimaan tunai dengan sistem transfer ke rekening penerima nilainya di kisaran Rp 700.000 hingga 800.000.
Budi, bukan nama sebenarnya, salah seorang penerima ekstra puding, ketika di konfirmasi wartawan membenarkan bahwa, sistem pemberian makanan ekstra puding pada tahun anggaran 2020 berbeda dengan dengan tahun anggaran 2021.
” kalau dulu tahun 2020, kita langsung mendapatkan makanan penambah gizi berupa susu, roti dan makanan lainnya, sekarang di tahun 2021 kita mendapatkan uang tunai yang ditransfer ke rekening kita,” kata Budi.
Budi juga tidak pernah mempersoalkan besaran nilai yang di terima, saat ekstra puding itu berbentuk makanan dan di transfer ke rekening masing – masing penerima.
” setiap pimpinan kan punya kebijakan, jadi apapun kebijakan pimpinan, ya kita ikutin saja,”ujarnya.
Budi mengakui, kalau pemberian tunai dengan sistem transfer ke rekening penerima lebih baik dan dirasa manfaatnya dari pada sistem pemeberian makanan langsung.
” saya bisa dapatkan bantuan ekstra puding yang di transfer ke rekening sekitar sembilan ratus ribuan lah, mungkin setelah di potong pajak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala seksi pengendalian mutu Labkesda provinsi Banten, Rt Nuraini Solihah SKM, MKM ketika di konfirmasi mengatakan bahwa, peralihan pemberian ekstra puding, dari makanan langsung ke transfer ke rekening penerima tidak ada masalah.
“peralihan itu kan program yang sudah di rencanakan dari tahun yang lalu, sekarang kita terapkan, jadi kenapa harus di tanya-tanya lagi,” kata Rt Nuraini diruangan kerjanya.
Rt Nuraini menjelaskan bahwa, tidak semua Satpam, TKS dan OB mendapatkan ekstra puding.
‘”yang mendapatkan ekstra puding itu, satpam yang jaga malam dan staff yang sering berada di ruangan lab,”ungkapnya.
Namun ketika di tanya terkait jumlah staff dan satpam yang mendapatkan ekstra puding dan juga apa saja jenis makanan ekstra puding yang di berikan , Rt Nuraini pun tidak mau menjelaskan.
“saya tidak berwenang untuk menjelaskan itu, silahkan bapak langsung ke PPID Dinas, lagian kan kami punya Aparat Pengawasan Internal pemerintah (APIP) dan Inspektorat, mereka mengawasi kami,” ujarnya.
Rt Nuraini juga mengakui banyak mengenal wartawan yang sudah sangat senior di Provinsi Banten.
“jangan asal tulis berita lah, saya juga banyak kenal dengan wartawan senior di Banten,” kata Rt Nuraini.
Rt Nuraini juga tidak mau berkomentar ketika ditanya terkait pembangunan jalan menuju Labkesda Provinsi Banten yang di duga bermasalah.
“sudah ya, itu bukan di bagian saya, hari ini saya di panggil Ibu kepala ke ruangannya, tolong ya jangan asal nurunin beritalah,” pungkasnya sambil berlalu meninggalkan wartawan. (Pesta)